Merry Riana, salah satu motivator tersohor di Indonesia. Namanya telah tidak asing lagi di golongan milenial. Perempuan yang menjabat selaku pebisnis serta motivator ini teratur memberikan perkata motivasi di akun Instagram pribadinya. Lalu berikut kisah sukses Merry Riana.
Hasil dari kerja keras memanglah tidak sempat mengkhianati. Jatuh bangun dalam kehidupannya kesimpulannya terbayar dikala ia sukses memperoleh satu juta dollar Singapura pada umur 26 tahun. Merry Riana, kelahiran 29 Mei 1980, namanya mulai melambung kala novel biografi bertajuk“ Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar” karya Alberthiene Endah sukses jadi best- seller serta dinaikan ke layar lebar!
BUKAN DARI KELUARGA BERADA
Tidak seperti yang dikira oleh kebanyakan orang, Merry bukanlah berasal dari keluarga kaya raya. Dia hanya berasal dari keluarga sederhana. Dulunya ayahnya adalah seorang karyawan biasa namun memutuskan untuk resign dan memulai usahanya sendiri.
Sehabis lulus dari SMA Santa Ursula Jakarta, Merry mau melanjutkan pendidikannya ke Universitas Trisakti. Sayangnya pada dikala itu terjalin kerusuhan di mana- mana pada tahun 1988. Kesimpulannya keluarganya juga memutuskan buat mengirim Merry kuliah ke Singapura, tepatnya di Nanyang Technology University( NTU) jurusan Metode Elektro.
Jauh dari kondisi yang dibayangkan, Merry berangkat dengan ongkos yang pas- pasan serta wajib meminjam bayaran pembelajaran kepada kampusnya di Singapura. Buat membayar hutangnya itu, Merry tidak lalu diam, ia bekerja keras dengan memberikan brosur tiap harinya.
Sehabis lulus dari SMA Santa Ursula Jakarta, Merry mau melanjutkan pendidikannya ke Universitas Trisakti. Sayangnya pada dikala itu terjalin kerusuhan di mana- mana pada tahun 1988. Kesimpulannya keluarganya juga memutuskan buat mengirim Merry kuliah ke Singapura, tepatnya di Nanyang Technology University( NTU) jurusan Metode Elektro.
Jauh dari kondisi yang dibayangkan, Merry berangkat dengan ongkos yang pas- pasan serta wajib meminjam bayaran pembelajaran kepada kampusnya di Singapura. Buat membayar hutangnya itu, Merry tidak lalu diam, ia bekerja keras dengan memberikan brosur tiap harinya.